Kajian Biblika Tentang Pasangan yang Sepadan Berdasarkan Kejadian 2:8-25 Dan Implikasinya Bagi Orang Kristen Masa Kini

Abstract

Tujuan penelitian ini yang dilakukan oleh penulis ialah mengetahui apakah yang dimaksud dengan pasangan yang sepadan dan menjelaskan bagaimana keterlibatan Allah dalam kehidupan Adam untuk menentukan dan  memberikan yang teramat baik bagi kehidupannya melalui pemberiaan penolong yang sepadan baginya berdasarkan Kejadian 2:8-25 dan memberikan penjelasan implikasinya tentang pasangan yang sepadan bagi kehidupan kekristenan masa kini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penulisan kualitatif dengan menggunakan prinsip-prinsip dalam ilmu hermeneutik dan eksegesis berdasarkan Kejadian 2:8-25. Berdasarkan tujuan dan metode yang digunakan oleh penulis di atas maka penulis mendapatkan hasil dari penelitian sebagai berikut: pertama, dalam penelitian penulis menemukan bahwa kehidupan manusia adalah pribadi yang tidak dapat hidup dalam keadaan seorang diri, sebab itulah Allah berinisiatif dan bertindak untuk menciptakan seorang penolong yang sepadan baginya. Manusia ialah wujud gambar Allah, oleh karena itu penting memiliki sebuah persekutuan di antara sesamanya sebagaimana dengan Allah sendiri yang hidup saling bersekutu di dalam Ketritunggalan-Nya. Adam tidak dapat melakukan segala perintah Allah dengan kesendiriannya, sebab itulah Allah menciptakan seorang perempuan sebagai penolong yang sepadan baginya. Kedua, kehadiran perempuan di dalam kehidupannya merupakan suatu pemberian Allah yang sangat berharga, yang tiada ternilai. Perempuan diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam, sebab itu Adam harus mengasihinya. Lalu, Allah membawa perempuan itu ke hadapan Adam, lalu menyerahkan perempuan tersebut sebagai milik Adam. Ketiga, penyatuan pasangan yang sepadan ialah terjadinya sebuah ikatan perjanjian di hadapan Allah dan sesamanya (antara laki-laki dan perempuan) hal ini menunjukkan kepada berdirinya sebuah lembaga pernikahan.